Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Provinsi Jambi


Sejarah Propinsi Jambi diawali pada abad IV masehi sampai dengan kedatangan bangsa barat ke nusantara. Secara berturut-turut, masa kekuasaan kerajaan Melayu, kerajaan Sriwijaya, kerajaan Singosari, kerajaan Damasraya sampai pra Kemerdekaan. Proses perkembangannya sampai sekarang masih dalam pengkajian para ahli. Prasasti tertua yang pernah ditemukan di Propinsi Jambi adalah Prasasti Karang Birahi yang dibuat sekitar tahun 686 masehi, bangunan candi-candi dan arca-arca yang banyak ditemui dalam propinsi Jambi.
Tahun 1460-1907 Jambi berbentuk kerajaan Islam yang disebut Kerajaan Melayu II. Sebagai Sultan Pertama adalah Datuk Paduko Berhalo dengan permaisurinya putrid Selaro Pinang Masak. Salah seorangnya adalah orang Kayo Hitam yang terkenal dengan senjata utamanya “Keris Siginjai”, yang selanjutnya menjadi pegangan dan perlambang bagi para pemegang kekuasaan kerajaan melayu Jambi. Pada masa pemerintahan Sultan Abdul Kahar, sebuah misi dagang Kompeni Belanda yang dipimpin oleh Abraham Strek mendirikan Loji dagang tetapi tidak mendapat izin dari Sultan, dan kemudian dibubarkan.
Sultan Abdul Kahar digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Seri Ingolongo. Pada masa pemerintahannya 1665-1690, seorang kepala kantor Kompeni Belanda yang bernama Syubranlt terbunuh di desa Gedung Terbakar, sehingga Sultan Seri Ingologo ditangkap Belanda dan dibuang ke Pulau Banda.
Perlawanan terhadap Kompeni mencapai puncaknya pada masa Sultan Thaha memegang tampuk kekuasaan tahun 1856-1904 dalam suatu pertempuran di Betung berdarah tanggal 27 April 1904 Sultan Thaha gugur dan keris Siginjai sebagai lambing kekuasaan kerjaaan Melayu Jambi di bawa oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda menduduki dan menguasai Jambi dan memasukkan Jambi kedalam wilayah keresidenan Palembang, dengan status dua Assisten Residen, Yaitu: Assisten Residen Jambi Hulu dan Assisten Residen Jambi Hilir.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan Khas Riau


Masakan dan makanan Khas Riau memang tidak jauh beda dengan makan khas, kuliner, di beberapa daerah Indonesia seperti Sumatera Barat, Kalimantan, serta saudara mudanya Kepulauan Riau. Walaupun memiliki kesamaan bentuk dan warna, Masakan Khas Riau tetap memiliki ciri khas dibandingkan masakan daerah lain. Seperti salah satu masakan khas Riau berupa Gulai Belacan. Kalau anda orang Melayu Riau pasti tidak asing lagi dengan sambal belacan ini. Sambal belacan sepertinya telah menjadi lalapan wajib di Riau. Jika penasaran ingin mencoba Masakan, kuliner khas Riau, Gulai Belacan ini, berikut resep dan cara membuatnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesenian Riau

Seni dan budaya
Musik
Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.
Tarian
Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Adat Dan Budaya Riau


Dalam tradisi Melayu, ada semacam ungkapan "Adat Bersendikan Syarak, dan Syarak Bersendikan Kitabullah". Hal ini menyiratkan bahwa secara langsung atau tidak tradisi kebudayaan melayu tetap berpegang teguh pada ajaran Islam.
Adat dalam Melayu sangat diutamakan dan menjadi ukuran derajat seseorang. Orang yang tidak tahu adat atau kurang mengerti adat dianggap sangat memalukan dan dapat dikucilkan dari kelompok masyarakat. Ungkapan atau cap kepada mereka yang "tak tabu adat" atau "tak beradat". Begitu pentingnya sehingga timbul ungkapan lain, "Biar mati Anak, jangan mati Adat". Ungkapan lainnya adalah: "Biar mati Istri, jangan mati Adat". Semua ungkapan ini Menunjukan betapa adat-istiadat dalam masyarakat Melayu sangat dijunjung tinggi.
"Tak kan Melayu hilang di bumi", adalah keyakinan masyarakat Melayu Riau akan tradisi dan budayanya. Kalimat ini diucapkan secara turun-temurun dan telah mendarah-daging bagi orang Melayu.
Sifat masyarakat Melayu yang terbuka menyebabkan terbentuknya tradisi yang majemuk. Tradisi luar masuk ke Kepulauan Riau sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, saat mana budaya Melayu Kuno telah bercampur dengan tradisi Hindu dan Budha.
Akibat perdagangan antar daerah yang berlangsung selama puluhan tahun, masuk pula tradisi Bugis, Banjar, Minang, Jawa dan lain-lain. Semasa masuknya Portugis ke Melaka, datang pula tradisi Sunda mewarnai tradisi Melayu Riau.
Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan Melayu Riau yang paling menonjol, meliputi seni sastra, seni tari, seni suara, seni musik, seni rupa dan seni teater. Seni sastra Riau terdiri dari sastra tulis (berupa syair, hikayat, kesejarahan, kesatraan, adat istiadat dan lain-lain) dan sastra ligan seperti pantun (pepatah, petitih, peribahasa, bidal, perumpamaan dan lain-lain), mantra cerita rakyat, koba, kayat dan nyanyi panjang. Karya seni sastra paling terkenal adalah Gurindam Dua Belas hasil karya Raja Ali Haji.
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh penduduk adalah bahasa Melayu, yang pada hakikatnya merupakan akar bahasa Indonesia. Sehingga siapa saja yang bisa berbahasa Indonesia dapat berkomunikasi dengan orang Riau. Di beberapa lokasi ada juga penduduk yang menggunakan bahasa daerah asalnya, seperti bahasa Minang di pasar-pasar yang banyak dihuni pedagang asal Minang, atau bahasa Jawa di desa-desa yang banyak penduduknya berasal dari Jawa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Suku Riau


Penduduk provinsi Riau terdiri dari bermacam-macam suku bangsanya. Mereka bermukim di wilayah perkotaan dan di pedesaan di seluruh pelosok provinsi Riau. Adapun etnis-etnis yang terdapat di provinsi Riau antara lain Melayu, Jawa, Minangkabau, Tionghoa, Mandailing, Batak, Bugis, Aceh, Sunda, Banjar, dan Flores.
Suku Melayu merupakan suku mayoritas di provinsi ini dan terdapat pada setiap kabupaten dan kota, suku Jawa dan Sunda pada umumnya banyak berada pada kawasan transmigran. Sementara etnis Minangkabau umumnya menjadi pedagang dan banyak bermukim pada kawasan perkotaan seperti Pekanbaru, Dumai, serta terdapat juga di Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu. Begitu juga orang Tionghoa pada umumnya sama dengan etnis Minangkabau yaitu menjadi pedagang dan bermukim pada kawasan perkotaan serta banyak juga terdapat pada kawasan pesisir timur seperti di Bagansiapiapi, Selatpanjang, Pulau Rupat dan Bengkalis. Suku Bugis umumnya banyak terdapat di kabupaten Indragiri Hilir, terutama di Tembilahan.
Selain itu di provinsi ini masih terdapat sekumpulan masyarakat terasing di kawasan pedalaman dan bantaran sungai seperti Orang Sakai, Suku Akit, Suku Talang Mamak, dan Suku Laut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Provensi Riau


Nama Riau besar kemungkinan memang berasal dari penamaan rakyat setempat, yaitu orang melayu yang hidup di daerah Bintan. Nama itu besar kemungkinan telah mulai terkenal semenjak Raja kecik memindahkan pusat kerajaan melayu dari johor ke ulu Riau pada tahun 1719.
Setelah itu nama ini di pakai sebagai salah satu negeri dari 4 negeri utama yang membentuk kerajaan Riau, Linggar, Johor dan pahang,. Kemudian dengan perjanjian London 1824 antara Belanda dengan Inggris, kerajaan ini terbelah dua.
Pembentukan Provinsi Riau telah memerlukan waktu kurang lebih 6 tahun dari tahun 1952 sampai 1958. Usaha pembentukan propinsi ini melepaskan diri dari propinsi Sumatera Tengah (yang meliputi Sumatera Barat, jambi dan Riau ) di lakukan di tingkat DPR pusat oleh ma’rifat Marjani, dengan dukungan penuh dari seluruh penduduk Riau.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makanan Khas Sumatera Barat


5 Masakan Khas Sumatera Barat

Pastinya hampir semua orang di Indonesia mengenal masakan Padang. Bersama Warung Tegal, rumah makan Padang berlomba-lomba mengisi setiap jengkal wilayah di negeri ini. Masakan Padang bercirikan pedas, bersantan dan sangat lezat. Di Sumatera Barat sendiri sebenarnya ada ratusan resep masakan. Namun yang diangkat populer di rumah makan Padang hanya beberapa. Berikut adalah 5 masakan khas Sumatera Barat:
1. Asam Padeh
Asam Padeh merupakan masakan yang bercita rasa asam dan pedas. Bumbunya lazim menggunakan asam jawa, cabe dan berbagai racikan bumbu lainnya. Bahan utamanya biasanya menggunakan berbagai jenis ikan seperti tongkol, kakap, atau tuna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS